SIMBOLIC CODE
Jilid 12 No. 2
KAPAN DAN BAGAIMANA PEKERJAAN
AKAN DISELESAIKAN?
TANDA-TANDA PATOK
SEPANJANG JALAN
Desember, 1956
(Pilihan hotbah bagi The Symbolic Code terbitan ini telah disampaikan oleh Sdr. Victor T. Houteff pada tanggal 20 Juli 1946.)
Wahyu 10 : 5 - 7:
"Dan malaikat yang ku lihat berdiri di atas laut dan di bumi itu mengangkat tangannya ke langit, lalu bersumpah demi DIA yang hidup selama-lamanya, yang telah menciptakan Iangit dan segala perkara yang ada di dalamnya, dan bumi berikut segala perkara yang ada di dalamnya, dan laut berikut segala perkara yang ada di dalamnya, bahwa tidak ada waktu lagi; tetapi pada masa suara malaikat yang ketujuh, apabila ia mulai meniupkan terompetnya , maka rahasia Allah akan genap, seperti yang telah dinyatakanNya kepada hamba-hambaNya para nabi."
Malaikat itu bersumpah, bahwa tidak akan ada waktu lagi. Saya kira saya memahami bagaimana kita sebagai orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh menginterpretasikan "tidak ada waktu lagi"; tetapi kedua ayat ini apabila dibaca bersama-sama menunjukkan dengan jelas jenis waktu yang mana yang tidak akan ada lagi, karena ia itu terdapat dalam masa terompet yang keenam dimana malaikat itu mengatakan tidak akan ada waktu lagi, tetapi bahwa pada permulaan peniupan terompet yang ketujuh rahasia Allah genap. Apakah artinya rahasia Allah? --- Itu adalah pekerjaan penyelamatan, atau pekerjaan lnjil. Jadi selama masa periode terompet yang ketujuh tidak akan ada lagi rahasia yang akan digenapi, karena ia itu akan digenapi dalam terompet yang keenam. Oleh sebab itu, akan dipahami dari malaikat itu sebagai hanya menegaskan, bahwa masa kasihan akan berlangsung hanya sampai dengan peniupan terompet yang keenam, dan hanya itulah semuanya, karena rahasia Allah akan semuanya genap pada saat malaikat yang ketujuh mulai meniupkan terompetnya.
Kini kami ingin menentukan dalam masa periode yang mana kita sekarang berada. Pada peniupan terompet yang keenam, keempat malaikat itu akan dilepaskan, maka mereka kemudian akan membunuh sepertiga bagian manusia; dan lagi pula bala tentara mereka akan berjumlah 200.000.000 "penunggang kuda" dan sebanyak itu "kuda-kuda"nya. Karena belum pernah ada hal yang sedemikian ini, maka ia itu dengan sendirinya mengatakan, bahwa terompet yang keenam itu masih di depan. Ia itu masih belum mulai berbunyi.
Mengingat akan kenyataan, bahwa kita bukan hidup dalam terompet yang keenam, maka marilah kita memastikan apakah mungkin kita berada sekarang dalam bunyi terompet yang kelima, atau apakah terompet yang kelima ini pun masih di depan.
Wahyu 9 : 1 - 6:
"Maka malaikat yang kelima membunyikan terompetnya, lalu aku tampak sebuah bintang jatuh dari langit ke bumi; maka kepadanya telah diberikan anak kunci dari lubang yang tak terduga dalamnya itu. Lalu ia pun membuka pintu lubang yang tak terduga dalamnya itu, maka keluarlah suatu asap dari lubang itu yang bagaikan asap dari suatu dapur api yang besar; maka matahari dan udara telah menjadi gelap karena sebab asap dari lubang itu. Kemudian telah keluar dari asap itu belalang-belalang ke atas bumi; lalu kepada mereka itu dikaruniakan kuasa seperti halnya kalajengking-kalajengking yang di bumi memiliki kuasanya. Maka telah diperintahkan kepada mereka itu, bahwa mereka tidak diperkenankan merusak rumput di bumi, atau pun sesuatu tumbuhan hijau, ataupun sesuatu pohon kayu; melainkan hanya mereka itu yang tidak memiliki meterai Allah pada dahi mereka. Maka telah dipesankan kepada mereka supaya jangan mereka membunuh orang-orang itu, melainkan agar mereka itu disiksa lima bulan lamanya, dan siksaan mereka itu adalah bagaikan siksaan seekor kalajengking apabila ia itu menyerang manusia. Maka pada masa itu orang akan kelak mencari mati, tetapi tiada dapat; dan suka mereka itu akan mati, tetapi kematian akan lari daripada mereka,"
Kami masih belum tahu mengenai seseorang yang benar-benar ingin mati tetapi tidak dapat mati, karena ada sejumlah besar cara-cara yang dapat ia mengakhiri hidupnya sekiranya ia memilih untuk berbuat sedemikian itu. Oleh karena ayat ini mengatakan, bahwa dalam terompet yang kelima sebagian orang akan berusaha mencari kematian tetapi kematian akan lari daripadanya, kita mengetahui bahwa kita juga belum sampai pada bagian dari terompet yang kelima ini. Dengan kenyataan ini dalam ingatan kita dapat selanjutnya bertanya kepada diri sendiri, Apakah terompet yang kelima juga sudah mulai ditiup?
Setelah malaikat yang kelima membunyikan terompetnya sebuah "bintang jatuh dari langit, dan bintang itu disebut “ia”, Kepada “nya” telah diberikan akan kunci lubang yang tak terduga dalamnya itu, dan setelah ia membuka lubang itu naiklah asap dari dalamnya. Saya tidak yakin kita dapat mengerti apakah terompet itu sudah berbunyi atau belum, sebelum dapat dimengerti arti dari asap dan lubang itu.
Di dalam Wahyu 20 kita menemukan, bahwa Iblis akan dibuang ke dalam lubang yang tak terduga dalamnya, dan ia harus tetap terikat di sana selama seribu tahun. Sebagai orang Advent kita telah diajari, bahwa bumi ialah lubang yang tak terduga dalamnya, yaitu suatu rumah penjara bagi Iblis selama 1.000 tahun millenium itu, dan bahwa malaikat yang memegang kunci lubang yang tak terduga dalamnya itu dan yang merantaikan Iblis di sana selama seribu tahun, ialah Kristus. Jika Kristus akan menggunakan anak kunci itu pada permulaan millenium, maka Ia harus sudah memperolehnya pada sesuatu saat sebelumnya. Pokok masalah kita bagi hari ini mengenai terompet-terompet itu akan meneranginya, karena Wahyu 9 mengatakan, bahwa belalang-belalang itu telah keluar dari dalam lubang yang tak terduga dalamnya sesudah ia itu dibuka oleh "bintang" yang jatuh dari langit ke bumi, dan Alkitab menamakan Kristus "bintang fajar yang cerah."
Dari penyelidikan kita akan hal ini dapatlah kita simpulkan, bahwa bintang dalam terompet yang kelima itu tak dapat tiada melambangkan Kristus. Tetapi marilah kita sekarang selanjutnya mencek interpretasi kita untuk melihat sekiranya itu benar. Bintang itu yang ditunjukkan dengan kata pengganti “he” dan “him”, dan karena datangnya ke bumi dari langit, mengidentifikasi dengan jelas bintang itu sebagai suatu makhluk samawi laki-laki. Ia juga telah memegang anak kunci untuk membuka lubang yang tak terduga dalamnya itu. Setelah dibukakanNya lubang itu keluarlah asap dan belalang-belalang dari dalamnya, yang juga menunjukkan bahwa lubang itu sudah lama menjadi rumah penjara bagi belalang-belalang itu sebelum mereka itu dibebaskan. Perintah kepada belalang-belalang itu ialah agar mereka menyakiti hanya orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah pada dahinya, menunjukkan bahwa mereka itu berkawan dengan umat Allah. Karena adalah tujuan Iblis untuk selalu menyakiti umat Allah, maka belalang-belalang yang telab dibebaskan oleh bintang itu lalu diperintahkan untuk tidak menyakiti orang-orang yang termeterai, menunjukkan bahwa mereka adalah teman-teman dari bintang itu dan bintang itu pun adalah teman mereka. Oleh sebab itu, maka bintang itu tak lain daripada Kristus saja.
Langkah kita berikutnya ialah memastikan siapa belalang-belalang itu dan kapan Kristus membebaskan mereka dari lubang yang tak terduga dalamnya itu.
Dalam Wahyu 12 kita memperoleh sebuah gambaran mengenai ular naga pada waktu Kristus lahir. Ia mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, yang menunjukkan bahwa semua kerajaan (10 tanduk) dunia dan semua agama (7 kepala) sedang melayani naga itu. Sekiranya ia tidak juga berhasil menang atas sidang Yahudi, maka ia tidak mungkin memiliki tujuh kepala. Setelah naga itu berhasil menguasai sidang Yahudi --- umat Allah pada waktu itu, maka itulah yang memberikan kepadanya tujuh kepala. Kenyataan yang sesungguhnya bahwa orang-orang Yahudi ialah orang-orang yang telah menyalibkan Kristus, melengkapi bukti kenyataan bahwa Alkitab secara benar melukiskan mereka sesuai di mana mereka berada -- yaitu bersama-sama dengan naga itu. Karena kemudian bahwa Iblis memiliki semua agama di bumi dan semua kerajaan bumi, yang dilambangkan oleh 7 kepala dan 10 tanduk yang bermahkota pada kepalanya, maka berapa banyakkah yang belum dikuasai Iblis? --- Itulah semua miliknya. Karena ini benar, maka bagi umat Allah yang benar secara pribadi di dalam sidang, bumi memang telah menjadi sebuah lobang yang tak terduga dalamnya, yaitu sebuah rumah penjara. Hanya ada satu jalan kelepasan bagi mereka, dan itu ialah karena Bintang itu turun dari langit dan membuka lobang itu. Karena itu benar, maka siapakah yang dilambangkan oleh belalang-belalang itu? --- Orang-orang Kristen. Oleh sebab itu, maka terompet yang kelima berbunyi pada waktu Kristus datang kira-kira 2.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu kita menemukan diri kita hidup dalam masa periode peniupan terompet yang kelima --- masa periode Kristen --- sebelum peniupan terompet yang keenam.
Tetapi kini dalam masa periode ini sebelum malaikat yang keenam meniupkan terompetnya, sebagian orang akan berusaha mencari kematian tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan merindukan mati tetapi kematian itu akan lari daripada mereka. Mereka memang tidak mungkin mati, karena mereka akan menjadi kebal terhadap kematian. Karena kita mengerti, bahwa Tuhan akan menemukan suatu sidang yang hidup di samping orang-orang benar itu yang kini sedang berbaring di dalam kubur, maka dari itu juga dapatlah kita dengan mudah menyimpulkan, bahwa jika orang-orang ini selama terompet yang kelima tidak dapat mati, maka mereka akan hidup juga melewati terompet yang keenam, dan tidak pernah mati.
Untuk menemukan apa yang akan membuat orang-orang ini kebal terhadap kematian, kita akan menunjuk kepada Wahyu pasal 7. Saya ragu apakah kita perlu membaca pasal itu, sebab masing-masing kita sudah sangat kenal dengannya sehingga kita dapat saja menyebutkannya ayat demi ayat. Anda ingat, bahwa ada empat malaikat yang menjaga pada empat penjuru bumi, dan mereka harus menahan angin-angin supaya tidak bertiup ke atas bumi dan laut dan pohon-pohon kayu sampai hamba-hamba Allah, mereka yang 144.000 itu, dimeteraikan, karena apabila angin-angin itu dilepaskan mereka akan melukai. Sungguhpun demikian, sesudah mereka memperoleh meterai angin-angin itu akan bertiup tetapi tidak melukai orang-orang yang sudah dimeterai itu, karena mereka telah memperoleh perlindungan yang mutlak dan sempurna daripada semua gangguan. Marilah kita membaca mengenai seseorang yang dahulu pernah menerima sebuah meterai perlindungan:
Kejadian 4 : 15:
"Dan firman Tuhan kepadanya: Oleh karena itu siapapun yang membunuh Kain, maka pembalasan akan diambil terhadapnya tujuh kali lipat. Lalu Tuhan menaruh suatu tanda pada Kain, supaya jangan ia dibunuh oleh siapapun yang bertemu dengan dia."
Kain membunuh Habil dan karena itulah ia patut dibunuh juga. Ia tidak patut hidup lebih lama lagi, tetapi Allah berfirman, bahwa jika seseorang berani membunuh Kain, maka pembalasan tujuh kali lipat akan menimpanya. Tuhan membubuhkan sebuah tanda padanya bagi keamanan Kain, maka selama ia memiliki tanda itu tidak seorang pun berani membunuhnya. Apakah artinya tanda itu? --- Anda dapat saja mengatakan, bahwa tanda itu adalah sama dengan kehadiran seorang malaikat pengawal pada segala waktu. Allah telah menugaskan seorang malaikat pengawal menemani Kain untuk melindunginya dari setiap orang yang hendak membunuhnya. Sekarang kita sampai pada suatu masa pembubuhan tanda yang lain lagi, yang digambarkan di dalam Yeheskiel pasal 9.
Dalam pasal ini Tuhan memanggil malaikat-malaikat yang mengawal kota itu, menunjukkan bahwa mereka mengawal kota itu mungkin dalam cara yang sama dengan malaikat yang mengawal Kain. Keenam malaikat ini yang mengawal kota itu dipanggil keluar dan salah seorang dari mereka terlihat memiliki sebuah pena penulis. Dan ia akan membubuhkan sebuah tanda pada setiap orang yang berkeluh-kesah dan menangis karena kekejian-kekejian. Apabila pembubuhan tanda itu selesai, maka lima malaikat yang lainnya yang memegang senjata-senjata pembantai dalam tangan mereka akan membunuh setiap orang yang tidak memperoleh tanda itu. Ini menunjukkan, bahwa tanda di dalam Yeheskiel 9 itu menjamin keselamatan daripada bantaian malaikat-malaikat pembantai. Yahya di dalam Wahyu pasal 7 mengatakan, bahwa ia menyaksikan 144.000 dengan meterai Allah pada dahi mereka, dan karena kita memahami melalui Ilham, bahwa pemeteraian dan pembubuhan tanda ini dilaksanakan pada orang-orang yang sama, maka marilah kita melihat sekarang apa arti dari meterai itu. Sebagai ilustrasi, marilah kita bayangkan andaikata bahwa buku ini yang saya sekarang pegang adalah sebuah amplop. Dan bayangkanlah juga andaikata secarik kertas ini yang saya pegang sekarang di dalam tangan adalah sangat berharga bagiku, maka saya hendak menyelamatkannya daripada segala macam perubahan bentuk dan kerusakan. Bukankah masuk akal bahwa anda tentunya akan mengharapkan saya memasukkan kertas itu ke dalam amplop ini lalu memeteraikannya dengan rapih supaya kertas itu tidak jatuh keluar? Lagi pula, jika anda tidak menghendaki orang-orang lain membuka surat-surat anda, maka anda akan memeteraikan surat-surat itu. Apabila Allah menaruh meteraiNya pada 144.000 itu, maka tidak seorang pun dapat melukai mereka. Jadi dapatkah anda melihat, bahwa angin-angin itu ditahan oleh malaikat-malaikat karena hamba-hamba Allah masih belum dimeteraikan -- di bawah pengawalan khusus? Jika mereka tidak dimeteraikan pada waktu angin-angin itu mulai bertiup, maka umat Allah akan dibiarkan sama sekali tanpa perlindungan dari bahaya pengrusakan angin-angin itu. Tetapi sekiranya mereka dimeteraikan sebelum angin-angin itu bertiup, maka angin-angin itu tidak dapat mengganggu mereka.
Marilah kita baca:
Epesus 1 : 13, 14:
"Dalam Dia kamu juga menaruh harap, karena kamu sudah mendengar firman Kebenaran, injil keselamatanmu itu; dalam Dia juga sesudah kamu percaya, kamu dimeteraikan dengan Roh Suci yang dijanjikan itu. Dan Roh Suci itu ialah jaminan bagian kita sampai kepada penebusan terhadap milik yang sudah dibeli, bagi kepujian kemuliannyaNya."
Orang-orang yang dibicarakan di sini dimeteraikan dengan Roh Suci yang dijanjikan sampai kepada rahasia Allah digenapi, sampai kepada terompet yang ketujuh dibunyikan. Dengan perkataan lain, mereka memperoleh janji, bahwa mereka dimeteraikan bagi hari kebangkitan itu. Tetapi mereka yang 144.000 itu bukan dimeteraikan dengan sebuah janji mengenai kebangkitan; mereka dimeteraikan bagi sesuatu maksud lain. Mereka dimeteraikan untuk dilindungi dari gangguan angin-angin itu. Itu menunjukkan bahwa mereka yang 144.000 itu bukan dimeteraikan bagi hari kebangkitan, melainkan untuk dilindungi dari gangguan setiap orang ataupun apa saja. Mereka masih hidup pada masa mereka dimeteraikan, maka pemeteraian itu memungkinkan mereka untuk hidup seterusnya. Dan karena pekabaran yang akan memeteraikan mereka yang 144.000 itu ada di sini, maka kita percaya bahwa kita kini hidup dalam masa periode apabila Allah akan pertama sekali memeteraikan mereka yang 144.000 itu, dan setelah mereka itu dimeteraikan, maka tujuan mereka ialah Allah, Yerusalem Baru, bukan kubur dan kebangkitan. Dengan memiliki penjelasan ini, maka marilah kita sekarang memikirkan,
Wahyu 9 : 6:
"Maka pada masa itu orang-orang akan berusaha mencari kematian, tetapi tidak akan menemukannya; dan mereka akan lebih menyukai mati, tetapi kematian akan lari daripadanya."
Tidak logiskah untuk percaya, bahwa alasan mengapa orang-orang ini tidak dapat mati ialah karena mereka telah dimeteraikan oleh Allah? Apalagi yang dapat membuat manusia hidup terus-menerus dan tidak seorang pun dapat membunuhnya? Siapakah selain Allah yang dapat memberikan hidup? Dan adakah anda mengira, babwa Allah akan memperpanjang hidup orang-orang jahat? Ia berjanji melakukan itu hanya bagi orang-orang yang benar, yaitu mereka yang memiliki meterai Allah pada dahinya. Kemudian mereka ini yang berusaha mencari kematian tetapi tidak dapat menemukannya, ialah umat Allah. Mereka akan hidup terus-menerus untuk selama-lamanya. Pada kapankah mereka itu akan dibuat kebal terhadap kematian? Penyelidikan kita pada hari ini memperjelaskan, bahwa itu adalah dalam terompet yang kelima dan sebelum terompet yang keenam berbunyi. Jika Allah hendak melakukan ini dalam masa periode terompet yang kelima, maka pemeteraian mereka yang 144.000 itu harus jadi dalam masa periode terompet yang kelima dan bukan yang keenam. Adalah pada waktu itu sebelum malaikat yang keenam membunyikan terompetnya, bahwa sebagian orang akan mendapatkan pengalaman mencari kematian tetapi tidak menemukannya.
(Ini adalah suatu masalah yang dalam. Sekiranya saya tidak memperjelaskannya kepadamu, maka kamu akan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, karena ia itu sangat penting. Ia itu bukan sesuatu ajaran untuk dibicarakan hanya untuk menghabiskan waktu.)
Sekali lagi, adalah "dalam masa itu" dalam terompet yang kelima bahwa sebagian orang akan berusaha mencari kematian tetapi tidak akan menemukannya.
Di zaman Daniel Raja Nebukhadnezar telah merestui suatu keputusan yang melarang setiap orang mengajukan permohonan kepada sesuatu dewa ataupun kepada seseorang selain kepada dirinya saja selama tiga puluh hari, dan selanjutnya, bahwa jika seseorang melanggar hukum ini ia akan dibuang ke dalam kandang singa untuk dimakan oleh singa-singa yang ganas itu. Anda ingat, bahwa Daniel sebagaimana biasanya berdoa kepada Allah, dan dalam hal itu ia sedang berusaha mencari kematian, karena ia mengerti bahwa oleh berdoa ia akan melanggar hukum itu, dan bahwa sanksi terhadap pelanggaran itu ialah kematian. Tetapi sewaktu mereka membuang Daniel ke dalam kandang, apakah yang telah jadi terhadapnya? --- Kematian melarikan diri daripadanya.
Anda ingat, bahwa mendahului peristiwa ini yang melibatkan Daniel, Raja Babil telah membuat sebuah patung besar yang semuanya dari emas, dan mengumpulkan semua orang kuatnya dan semua rakyatnya di sana lalu memutuskan, bahwa apabila trompet dibunyikan setiap orang harus menyembah sujud kepada patungnya, atau dibuang ke dalam dapur api yang bernyala-nyala untuk dibakar sampai mati. Hanya tiga orang Ibrani dalam orang banyak itu yang menolak menyembah sujud, dengan mengatakan, bahwa Allah yang mereka sembah mampu untuk memeliharakan mereka, tetapi sekiranya Ia memilih untuk tidak menyelamatkan mereka, maka bagaimanapun juga mereka rela untuk mati, karena mereka tidak mau rnenyembah patung itu. Akibat ketidakpatuhan rnereka kepada keputusan raja tiga orang muda itu telah dibuang ke dalam dapur api oleh orang-orang yang mereka itu sendiri telah dimakan habis oleh api yang panas itu, sedangkan pemuda-pemuda itu telah keluar dari api tanpa seutas rambut pun yang hangus, dan tanpa sedikit pun bau asap pada diri mereka. Ini pula merupakan sebuah teladan yang lain dari orang-orang yang berusaha mencari mati tetapi tidak menemukannya.
Kemudian kita mengetahui mengenai seorang lagi yang lain, yaitu Tuhan sendiri. Ia tahu bahwa Ia akan dibunuh. Tetapi Ia tidak ragu-ragu "mencari kematian." Sungguhpun demikian, dalam contoh ini kematian tidak lari daripadaNya, melainkan kebangkitan yang telah menghantarkan Dia keluar dari kubur. Kemudian anda ingat, bahwa Paulus tahu, babwa jika ia pergi ke Yerusalem ia tidak mungkin dapat kembali lagi, karena musuh-musuh Kebenaran hendak membunuhnya. Meskipun demikian ia pergi juga, dan dengan demikian ia juga berusaha mencari kematian. Tetapi kematian tidak lari daripadanya, karena ia dibunuh.
Sepanjang Zaman Kegelapan semua orang yang berani menerima Injil berarti berusaha mencari kematian, dan mereka juga menemukannya. Demikian kita melihat, bahwa sejarah dalam masa periode terompet yang kelima mengungkapkan, bahwa sampai kepada masa ini Wahyu 9 : 6 belum menemui kegenapannya. Tetapi masih akan ada sebuah keputusan sebelum terompet yang kelima berakhir, bahwa jika orang-orang berani melanggarnya, mereka harus menghadapi ancaman hukuman mati.
Tetapi orang-orang yang telah dimeteraikan pada waktu keputusan itu keluar akan mencari kematian, tetapi kematian akan lari dari mereka. Allah tidak mau membiarkan mereka mati. Oleh iman tidaklah sulit untuk memahami bagaimana hal ini terjadi, karena anda tahu, bahwa sekiranya Allah mau agar anda hidup, maka anda tidak mungkin mati. Kita sudah menyaksikan sebuah contoh dari hal itu di zaman Daniel. Nyawa manusia berada di tangan Tuhan, maka jika Ia memilih untuk memelihara nyawa sebagian orang, tidak seorang pun yang mampu mengisapnya keluar, bahkan Iblis pun tidak. Sebuah contoh yang bagus mengenai hal ini diberikan sewaktu Tuhan mengagalkan keinginan Iblis mengambil nyawa Ayub.
Dalam masa terompet yang kelima belalang-belalang (orang-orang Kristen) akan menyiksa atau menyakiti hanya orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah. Dan siksaan rnereka itu ditimbulkan oleh sengat dari ekor-ekornya yang menyerupai kalajengking. Meskipun demikian, mengapa orang-orang Kristen menyiksa seseorang? Mungkin orang bertanya.
Sulit untuk memahami hal ini apabila kita ingat, bahwa dinas pelayanan dari Kristus sendiri merupakan sesuatu penyiksa bagi orang-orang jahat. Meskipun Ia sopan dan meskipun Ia menyembuhkan semua jenis penyakit dan menggembirakan orang-orang biasa dalam pelayananNya, ternyata ada satu kelas orang-orang lain yang telah menjadi sedemikian rupa sengsaranya oleh pekerjaanNya, yang merupakan suatu siksaan yang terus-menerus terhadap mereka, sehingga mereka telah menyalibkanNya untuk menghapuskan siksaan itu. Demikian pula halnya, sesudah penyaliban itu setelah orang-orang Kristen meningkat jumlahnya, maka mereka juga telah menjadi suatu gangguan yang tak dapat dibiarkan bagi kelas orang-orang yang sama ini. Sesungguhnya, sepanjang sejarah dunia umat Allah selalu merupakan siksaan bagi orang-orang jahat yang ingin tetap jahat.
Ekor dari belalang-belalang itu yang membuat luka sengatan. Karena ekor adalah bagian dari tubuh yang ikut dari belakang, maka itu tepatnya melambangkan para pengikut. Dan jika para pengikut itu dilambangkan oleh ekor-ekor, maka para pemimpin milik Allah (pendeta-pendeta) akan dilambangkan oleh kepala-kepala. Para pengikut atau orang-orang bertobat itulah yang menyakiti musuh-musuh Kebenaran. Dan siksaan itu pun akan ada dalam terompet yang keenam, karena pada waktu itu akan ada kuda-kuda perkasa yang memiliki ekor-ekor ular.
Orang-orang mungkin tidak terlalu terkesan terhadap belalang-belalang, tetapi 200.000.000 kuda dan penunggang-penunggangnya akan sangat mengesankan. Wahyu mengatakan, bahwa mereka akan hadir dan akan bekerja selama terompet yang keenam. Dengan demikian apakah yang sedang kita hadapi? --- Sebentar lagi masa periode ini akan dimulai. Ini berarti, bahwa bala tentara Allah akan meningkat dengan kekuatan 200.000.000 pasukan. Itu akan benar-benar merupakan suatu pergerakan yang besar. Memang dunia belum pernah menyaksikan sesuatu perkara yang seperti itu. Sekalian mereka itu tidak akan hanya besar, tetapi mereka juga akan kebal terhadap kematian.
Sudah kita pelajati, bahwa dalam terompet yang kelima akan ada hanya 144.000 orang yang termeterai, tetapi dalam terompet yang keenam ada 200.000.000 orang. Sekarang kita ingin mengetahui apa yang menyebabkan jumlah ini meningkat. Marilah kita lihat kepada,
Wahyu 7 : 1 - 8:
"Dan sesudah segala perkara ini aku tampak empat malaikat berdiri pada empat penjuru bumi, sambil menahan empat angin di bumi, supaya angin itu tidak bertiup ke atas bumi, atau ke atas lautan, atau pun ke atas sesuatu pohon kayu. Lalu ku lihat seorang malaikat lain naik dari sebelah timur, dengan membawa meterai dari Allah yang hidup; maka berserulah ia dengan suara keras kepada keempat malaikat itu yang ditugaskan untuk merusak bumi dan lautan, katanya. Jangan dulu merusak bumi, atau lautan ataupun pohon-pohon kayu, sampai kami selesai memeteraikan hamba-hamba dari Allah kita pada dahi mereka. Lalu ku dengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu; maka telah dimeteraikan seratus empat puluh empat ribu dari semua suku bangsa bani Israel. Dari suku bangsa Yehuda termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Reuben termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Gad termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Aser termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Neftali termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Manaseh termeterai dua belas ribu. Dari suku hangsa Simon termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Lewi termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Issakh termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Sabulon termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Yusuf termeterai dua belas ribu. Dari suku bangsa Benyamin termeterai dua belas ribu."
Mereka yang 144.000 itu dimeteraikan dari dua belas suku bangsa Israel.
Wahyu 7 : 9:
"Sesudah ini aku melihat, dan, heran, suatu rombongan besar yang tidak seorangpun dapat menghitungnya, berasal dari segala bangsa, dan suku, dan umat, dan bahasa-bahasa, berdiri di hadapan tahta, dan di hadapan Anak Domba itu, dengan berpakaian jubah-jubah putih, dan daun-daun palm di tangan mereka."
Sekarang pada kesan pertama anda dapat mengatakan kepada saya, bahwa saya keliru beberapa saat yang lalu sewaktu saya mengatakan kepadamu, bahwa jumlah bala tentara Allah itu akan bertumbuh dari 144.000 menjadi 200.000.000 orang. Anda boleh mengatakan itu karena ayat ini mengatakan, bahwa akan ada suatu rombongan orang banyak yang sedemikian besarnya yang akan bertobat sehingga mereka itu tak dapat dihitung jumlahnya. Tetapi anda jangan lupa, bahwa Wahyu 7 : 9 itu bukan saja meliputi 200.000.000 "kuda", melalnkan juga orang-orang yang ditobatkan mereka yang dilambangkan oleh ekor-ekor. Apabila anda menambahkan pada 200.000.000 pemimpin-pemimpin itu jumlah para pengikut mereka, maka anda akan memperoleh suatu jumlah yang sedemikian besarnya, sehingga ia itu tak terhitung lagi. Untuk memastikan bagaimana kita mengetahui, bahwa akan ada lebih daripada 144.000 pemimpin, marilah kita melihat kepada Yesaya 66 : 12.
Yesaya 66 : 12:
"Karena demikianlah firman Tuhan, Bahwasanya, Aku hendak mengalirkan perdamaian kepadanya bagaikan suatu sungai, dan kemuliaan bangsa-bangsa Kapir bagaikan sebuah aliran sungai yang membanjir; pada waktu itu kamu akan menyusu, kamu akan digendong pada kedua sisinya, dan ditimang-timang pada pangkuannya."
Ini sedang membicarakan mengenai sidang, Yerusalem, kota itu.
Yesaya 66 : 13:
"Sebagai seseorang yang dihibur oleh ibunya, demikianlah Aku akan menghiburkan kamu; maka kamu akan terhibur di Yerusalem."
Ini adalah sebuah janji yang belum digenapi. Pada ayat berikutnya kepada kita diceritakan, bahwa apabila Allah menghiburkan umatNya, maka ia itu akan merupakan sebuah tanda patok.
Yesaya 66 : 14:
"Dan apabila engkau melihat ini, hatimu akan bergembira, dan tulang-tulangmu berkembang bagaikan suatu rerumputan yang lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hambaNya, dan amarahNya kepada musuh-musuhNya."
Kristen akan benar-benar bertobat, dan musuh-musuh mereka akan disiksa.
Yesaya 66 : 15:
"Karena, bahwasanya, Tuhan akan datang dengan api, dan dengan kereta-keretaNya bagaikan suatu angin puyuh, untuk melampiaskan amarahNya dengan geramnya, dan hardikNya dengan nyala-nyala api."
Ini memberi alasannya: Tuhan akan datang dengan murka yang bernyala-nyala.
Yesaya 66 : 16:
"Karena oleh api dan oleh pedangNya Ia akan menghukum semua manusia, dan besarlah kelak jumlah orang yang dibunuh Tuhan."
Malaikat-malaikat di dalam Wahyu 9 akan membantai sepertiga bagian manusia. Dalam cara itulah "besarlah kelak jumlah orang yang dibunuh Tuhan."
Yesaya 66 : 17:
"Mereka yang mempersucikan dirinya, dan membersihkan dirinya di dalam taman-taman di balik suatu pobon kayu yang di tengah-tengahnya, yang makan daging babi, dan yang keji lainnya, dan tikus, akan dihabiskan bersama-sama, demikianlah firman Tuhan."
Orang-orang yang berlaku sebagai orang-orang Kristen tetapi tidak mematuhi hukum-hukum Allah akan dihabiskan sama sekali.
Yesaya 66 : 18, 19:
"Karena Aku tahu segala perbuatan mereka itu dan semua pemikiran mereka; ia itu akan datang kelak, bahwa Aku akan menghimpunkan semua bangsa dan bahasa; lalu mereka akan datang, dan menyaksikan kemuliaanKu. Lalu Aku akan membubuhi suatu tanda di antara mereka itu, dan Aku akan mengutus orang-orang yang sudah luput dari mereka itu kepada segala bangsa, ke Tarshis, Pul, dan Lud, orang pemanah, ke Tubal, dan Javan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pemah mendengar kemasyuran namaKu, dan yang belum pernah melihat kemuliaanKu; maka mereka akan menyatakan kemuliaanKu di antara bangsa-bangsa Kapir."
Tuhan akan datang dan membunuh banyak orang yang mengaku akan disucikan, tetapi tidak mematuhi Kebenaran. Orang-orang yang luput akan pergi kepada segala bangsa - yang belum mendengar Kebenaran.
Marilah kita membicarakan sebentar apa itu yang memeteraikan umat Allah secara keseluruhan, sebagai sebuah badan. Anda ingat, bahwa di zaman Yuzak seluruh bangsa itu jatuh dikalahkan di hadapan musuh mereka. Kemudian Yuzak berdoa lalu Allah mengungkapkan kepadanya, bahwa ada seorang berdosa di dalam perkemahan, dan bahwa jika ia itu tidak ditemukan dan disingkirkan, maka Israel tidak akan pernah tahan menghadapi musuh-musuhnya. Ini menggambarkan kenyataan, bahwa penyingkiran orang jahat dari tengah-tengah sidang itulah yang memeteraikannya --- membuatnya mampu untuk hidup seterusnya. Jadi anda melihat, bahwa bahaya dari sidang itu tersembunyi di balik orang-orang munafik yang berada di dalamnya. Karena alasan inilah angin-angin itu ditahan sampai buah-buah pertama itu masing-masing secara pribadi dimeteraikan, dan apabila semua orang berdosa kemudian disingkirkan, maka akan tertinggal hanya orang-orang benar; dengan demikian meninggalkan sebuah sidang yang sudah dimeteraikan, suatu umat yang suci, sehingga Allah dapat menugaskan maIaikat-malaikatNya sekeliling mereka untuk melindungi (memeterai) melawan apa saja yang merusakkannya. Dan mereka adalah orang-orang yang setelah lolos dari pembantaian itu, akan membentuk hamba-hamba Allah yang akan ditugaskanNya kepada segala bangsa untuk memberitakan kemuliaanNya.
Yesaya 66 : 20:
"Maka mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan keluar dari segala bangsa dengan mengendarai kuda, dan di dalam kereta-kereta, dan di atas unta yang berpelana, dan di atas bagal, dan di atas binatang-binatang yang cepat larinya, menuju ke bukit kesucianKu Yerusalem, demikianlah firman, sebagaimana bani Israel membawakan suatu persembahan di dalam suatu bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan."
Sudahkah anda melihat bagaimana pekerjaan itu akan diselesaikan? Ia itu dapat diselesaikan hanya oleh sebuah sidang yang berisikan orang-orang yang suci saja. Dalam kata-kata Yesaya, mereka akan menghantarkan semua saudaranya keluar dari segala bangsa dalam sebuah "bejana yang bersih ", artinya sebuah sidang yang bersih. Dan apabila mereka membawa masuk "semua saudaranya", maka ia itu akan merupakan suatu pengumpulan jiwa-jiwa yang besar. Itulah sebabnya akan ada 144.000 pemimpin yang akan memulai dan bukan hanya 12.
Yesaya 66 : 21:
"Dan Aku juga akan mengambil dari mereka itu untuk menjadi imam-imam dan untuk menjadi orang-orang Lewi, demikianlah firman Tuhan."
Dari orang-orang yang terkumpul itu Allah akan mengambil sebagiannya untuk menjadi imam-imam dan orang-orang Lewi. Itulah sebabnya akan mengembangkan kekuatan mereka menjadi 200.000.000 kuda. Penunggang-penunggangnya ialah malaikat-malaikat. Para pekerja yang digambarkan Allah sedemikian ini tidak akan takut pada apa pun, karena mereka juga akan memperoleh meterai perlindungan itu yang akan membuat mereka kebal terhadap kematian. Sekarang anda hendaknya mampu melihat betapa besarnya jumlah orang-orang yang akan dimiliki Allah.
Apakah itu merupakan kebencian bagi Allah jika seseorang menganjurkan umatNya mempelajari Alkitab, untuk mematuhi KebenaranNya sehingga mereka boleh menjadi umat yang besar sebagaimana yang digambarkanNya itu? Bisakah begitu? Jika tidak, maka hendakkah kita menjadi seperti tembok-tembok yang tidak dapat ditembusi oleh apapun? Saya yakin, bahwa jika kita benar-benar umat Allah kita akan menyambut ungkapan KebenaranNya dan kita akan bersungguh-sungguh berjuang untuk mengetahui kehendakNya laiu mematahuinya, sehingga kita boleh menjadi umatNya. Orang-orang yang seperti itu tidak akan mau berbicara hampa, perkara-perkara yang sia-sia, melainkan sebaiiknya kata-kata mereka akan penuh kuasa seperti api, asap, dan batu belerang. Dan berbicara mengenai api, maka dimana ada asap disana pun akan ada api. Karena asap naik keluar dari lobang yang tak terduga dalamnya, maka api tak dapat tiada harus ada di dalam lubang itu. Dan karena api dan asap dan batu belerang keluar dari mulut kuda-kuda itu, maka apa lagi yang dapat dilambangkannya kalau bukan Roh Allah, Injil Kristus itu? Bukankah Roh Allah beberapa kali telah dilambangkan oleh api? Asap paling cocok melambangkan suatu korban yang lengkap yang dibakar dengan api, yang dihabiskan oleh Roh Suci. Sudahkah kita bertekad untuk mengorbankan semua --- untuk menjadi segala-galanya bagi Allah dan bukan bagi diri sendiri --- tentu bukan berarti, bahwa kita harus menyiksa diri sendiri?
Sebagai renungan penutup hendaklah kita mengingatkan kepada diri sendiri, bahwa mereka yang 144.000 itu tidak memiliki tipu di mulutnya. Dan Alkitab mengatakan, bahwa orang yang menguasai lidahnya adalah seseorang yang sempurna. Pernahkah kita bersalah karena mengeluarkan pernyataan-pernyataan sebelum memeriksakan ketepatannya, keadilannya, kebutuhannya untuk diucapkan, kebaikannya? Marilah kita belajar membicarakan perkara yang benar, pada waktu yang benar, dan pada tempat yang benar. Setelah mempelajari itu, kita akan menjadi pahlawan-pahlawan, karena adalah kenyataan, bahwa bagi sebagian orang untuk sedikit-dikitnya mencapai kemenangan pada masalah ini mereka harus melakukan apa yang tampaknya merupakan pengorbanan yang terbesar. Janganlah kita berbicara jahat mengenai orang lain. Janganlah kita membicarakan hal-hal yang mengecilkan hati, dan yang mengecewakan. Ingatlah selalu, bahwa orang-orang yang berbicara sedemikian ini selalu menghianati kondisi kerohaniannya sendiri yang rendah.
* * * * *
|